Rabu, 28 Oktober 2015

sunat jin

Disunat jin, benarkah?….

Sering media heboh ketika memberitakan kejadian seorang anak yang tiba-tiba alat kelaminnya  sudah di sunat, padahal dia belum sunat. orang-orang menyatakan ini adalah disunat oleh jin. benarkah itu...?? Bagaimana penjelasan secara medis....??
Ada beberapa kondisi penis, yaitu Fimosis (phimosis) dan parafimosis. Fimosis merupakan kondisi dimana kulit yang melingkupi kepala penis (glans penis) tidak bisa ditarik ke belakang untuk membuka seluruh bagian kepala penis(kulup, prepuce, preputium, foreskin,) . Preputium terdiri dari dua lapis, bagian dalam dan luar, sehingga dapat ditarik ke depan dan belakang pada batang penis. Pada fimosis, lapis bagian dalam preputium melekat pada glans penis. Kadangkala perlekatan cukup luas sehingga hanya bagian lubang untuk berkemih (meatus urethra externus) yang terbuka.
Parafimosis merupakan kebalikan dari fimosis dimana kulit preputium setelah ditarik ke belakang batang penis tidak dapat dikembalikan ke posisi semula (ke depan batang penis) sehingga penis menjadi terjepit. Paraphimosis adalah salah satu keadaan darurat urologi beberapa yang mungkin ditemui pada umumnya. Ini adalah suatu kondisi di mana kulup, setelah menarik kembali posisi semula. Paraphimosis hanya terjadi pada pria yang tidak disunat atau sebagian disunat. Paraphimosis harus dibedakan dari phimosis, kondisi tidak darurat di mana kulup tidak bisa ditarik kembali.
Fimosis dan parafimosis yang didiagnosis secara klinis ini, dapat terjadi pada penis yang belum disunat (disirkumsisi, circumcision) atau telah dikhitan namun hasilnya kurang baik. Fimosis dan parafimosis dapat terjadi pada laki-laki semua usia, namun kejadiannya tersering pada masa bayi dan remaja.
Jika tidak diobati, paraphimosis dapat memiliki konsekuensi parah. Kewaspadaan dalam mengembalikan kulup ke posisi alaminya sebagai berikut manipulasi kulup adalah kunci untuk mencegah paraphimosis. Ketika paraphimosis dicurigai, konsultasi urologi harus diperoleh untuk evaluasi dan pengobatan yang tepat.
Penyebab paraphimosis yang paling sering iatrogenik, kondisi sering terjadi setelah pemeriksaan penis, kateterisasi uretra atau sistoskopi. Paraphimosis biasanya terjadi setelah pemasangan kateter Foley. Selama penyisipan kateter uretra, kulup ditarik untuk mempersiapkan dan menggantungkan glans penis. Setelah penyisipan kateter, praktisioner mungkin tidak mengembalikan kulup ditarik ke posisi normal. Penyebab yang jarang dari paraphimosis termasuk cidera yang ditimbulkan sendiri ke penis (seperti menusuk cincin penis ke glans) dan paraphimosis sekunder penis.
Ini jalan cerita kisah si para fimosis terjadi…….
Ketika kulup menjadi terperangkap di belakang corona untuk waktu yang lama, mungkin membentuk ketat, konstriksi band jaringan. Cincin melingkar ini jaringan dapat mengganggu aliran darah dan limfatik dan ke kelenjar dan prepuce. Sebagai hasil dari penis iskemia dan pembengkakan pembuluh darah, kelenjar dan prepuce bisa menjadi bengkak dan pembengkakan. Jika tidak diobati, gangrene penis dan autoamputation dapat mengikuti hari.
Seorang pasien dengan paraphimosis sering menyajikan dengan nyeri penis. Namun, rasa sakit mungkin tidak selalu hadir. Glans muncul membesar dan padat, dengan kerah kulup bengkak di sekitar sulkus koronal. Sebuah ketat, konstriksi band jaringan muncul segera di belakang kepala penis. Sisa dari batang penis yang lembek dan biasa-biasa saja. Bayi dan anak-anak dengan paraphimosis dapat hadir dengan gejala obstruktif dan berkemih, bila berat, akut.
Fimosis seringkali menimbulkan fenomena ballooning, yakni kulit preputium mengembang saat berkemih karena desakan pancaran air seni tidak diimbangi besarnya lubang di ujung preputium. Fenomena ini akan hilang dengan sendirinya, dan tanpa adanya fimosis patologik, tidak selalu menunjukkan adanya hambatan (obstruksi) air seni. Selama tidak terdapat hambatan aliran air seni, buang air kecil berdarah (hematuria), atau nyeri preputium, fimosis bukan merupakan kasus gawat darurat.
Jika fimosis menyebabkan hambatan aliran air seni, diperlukan tindakan sirkumsisi (membuang sebagian atau seluruh bagian kulit preputium) atau teknik bedah plastik lainnya seperti preputioplasty (memperlebar bukaan kulit preputium tanpa memotongnya). Indikasi medis utama dilakukannya tindakan sirkumsisi pada anak-anak adalah fimosis patologik.
kondisi parafimosis inilah banyak orang yang menyebutnya sebagai disunat jin. Jadi, bila ada fenomena ini segera konsultasikan ke dokter.

RUMAH SUNAT & BEDAH MINOR dr.badrus
jl.raya bangsal no 56 , bangsal, kab mojokerto
0321 3715005
0857 4599 8027
0852301 88227
fb : rumah sunat dan bedah minor mojokerto

PERTAMA DI MOJOKERTO
dokter laki-laki
bisa layanan sunat dirumah

sunat smartklamp
sunat laser
sunat bayi, dewasa
sunat gemuk
bedah minor
 rawat luka




Tidak ada komentar:

Posting Komentar